Rabu, 25 November 2009

contoh modul akidah-akhlaq tentang RIYA'

KEGIATAN INTI
a. Kompetensi Dasar
Dengan proses belajar ini siswa diharapkan mampu :
- Mengetahui tentang Riya’

b. Indikator
Siswa mampu :
- Menjelaskan pengertian Riya’
- Mendeskripsikan macam-macam Riya’
- Menyebutkan akibat dari perbuatan Riya’
- Menjelaskan hukum Riya’
- Mengambil hikmah dari dilarangnya perbuatan Riya’

c. Materi Pokok
- Pengertian Riya’
- Macam-macam Riya’
- Akibat dari perbuatan hukum Riya’
- Hukum Riya’
- Hikmah dari dilarangnya perbuatan yang Riya’

d. Uraian Materi
Pengertian riya’
Pada kegiatan belajar yang lalu telah kita pelajari tentang salah satu akhlaq tercela yaitu hasud, untuk proses belajar kali ini kita akan belajar tentang riya’. yang mana riya’ sendiri mempunyai arti memperlihatkan (menampakkan) diri pada orang lain, supaya diketahui kehebatan perbuatannya ,baik melalui dari pembicaraan, tulisan, atau pun sikap dan perbuaan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan ikhlas karena Allah.
Dalam kehidupan sehari-hari kita lebih menggenal riya’ dengan sebutan “pamer” yaitu memperlihatkan apa yang kita punya baik badan, harta benda atau pun kemampuan yang kita miliki untuk diperlihatkan kepada orang lain.
Riya’ itu bisa terjadi di dalam niat, yaitu ketika kita akan melakukan pekerjaan dan bisa juga terjadi ketika malakukan pekerjaan atau setelah selesai melakukan pekerjaan. untuk lebih jelasnya akan di pelajari dibawah ini.
a. Riya’ dalam niat
Riya’ dalam niat yaitu ketika seorang mengawali pekerjaan, dengan mengiginkan mendapat pujian, sanjungan dan penghargaan dari orang lain, bikan karena Allah maka perbuatan kita termasuk riya’ dalam niat. Padahal niat itu menentukan nilai suatu pekerjaan,apabila niat baik maka pekerjaan kita akan mendapat nilai disisi Allah tapi kalau niat kita jelek maka perbuatan kita hanya akan sia-sia.contohnya apabiloa ada orang yang akan menyembelih hewan kurban namun niatan awal hanya ingin menunjukkan bahwa ia orang yang kaya maka perilaku tersebut termasuk riya’ dalam niat.
b. Riya’ dalam perbuatan
Macam riya yang ke dua adalah riya’ dalam perbuatan yaitu ketika seseorang mengerjakan suatu amal karena ingin mendapat pujian orang lain. Seperti orang kaya mengerjakan shalat biasanya memperlihatkan kesungguh-sungguhan, kerajinan dan kekhusyu’annya jika dia berada di tengah-tengah orang atau jama’ah dengan harapan mereka akan memujinya dan menganggapnya sebagai orang yang taat dan tekun beribadah.
Akibat riya’
Riya’ berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain . Terhadap diri ssendiri , bahaya riya’ itu akan dirasakan oleh dirinya sendiri berupa ketidak puasanan, rasa hampa sakit hati dan penyesalan ketika orang tidak menghargai, tidak menyanjungnya dan tidak berterima kasih kepadanya, padahal dia telah menolong orang lain , bersedekah dan sebgainya. Akhirnya jiwanya akan sakit dan keluh kesah yang tiada hentinya.
Bahaya riya’ terhadap orang lain akan terlihat ketika orang yang pernah dibantunya diumpat, diolok-olok dan dicaci maki oleh orang yang setelah membantu atau memberi nya dengan riya’ itu. Dia mengumpat dan mencaci karena keinginan untuk disanjung dan dipuji tidak terpenuhi sesuai dengan kehendaknya. Orang yang telah diumpat dan dicaci itu pasti akan tersinggung dan akhirnya terjadilah perselisihan antara keduanya.
Hukum riya’
Perbuatan riya’ itu sangat merugikan, kerena Allah tidak akan memberi pahala atas perbuatannya. Hal ini dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad saw yang artinya sebagai berikut:
“Dari Abu Hirairah RA, ia berkata, “Saya mendengar Rosuullah bersabda, ”Sesungguhnya manusia yang pertama kali di adili dihari kiamat adalah seseoarang yang mati syahid, kemudian dihadapkan dan diperlihatkan nikmat yang diterimanya, dan ia pun mengakunya, lantas ditanya, “Dipergubnakan apa nikmat itu?” ia menjaab, “Aku berperang karena-Mu (ya Allah) , Sehingga aku mati syahid.” Allah menjawab, “Dusta engkau, sesungguhnya kamu berbuat demikian itu supaya kamu dikatakan sebagai pahlawan”, dan kemudian (malaikat) diperintahkan menyeret orang itu dan melemparkannya ke dalam neraka. Kedua, seorang yang dilapangkan rizkinya dan dikaruniai berbagai kekayaan, kemudian ia dihadapkan dan diperlihatkan kepadanya nikmat yang telah diterimanya itu dan ia pun mengakui, lantas ia ditanya, “ Dipergunakan untuk apa nikmat itu ?” ia menjawab’ “Aku tidak pernah meninggalkan ifak dijalan yang Engkau ridhoi ya Allah, melainkan aku berinfak karena-Mu, lalu Allah manjawab, “Dusta engkau, sesungguhnya kamu berbuat demikian itu supaya kamu dikatakan dermawan”, kemudian (malaikat) diperintahkan menyeret orang itu dan melemparkannya ke dalam neraka. Ketiga, seorang yang belajar dan mengajar dan suka membaca al-Qur’an, ia dihadapkan dan diperlihatkan kepadanya nikmat yang telah diterimanya itu dan iapun mengakui, lantas ia ditanya, “Dipergunakan untuk apa nikmat itu ?” ia menjawab’, “Aku menuntut ilmu, dan mengerjakannya serta membaca al-Qur’an hanya untuk-Mu.” Kemudian Allah mennjawab,” Dusta engkau, sesungguhnya engkau menuntut ilmu itu supaya dikatakan sebagai orang pandai dan engkau membaca (al-Qur’an) itu supaya dikatakan sebagai qari’,” lalu (malaikat) diperintahkan untuk menyeret dan melemparkannya ke dalam neraka”. (HR. Muslim)

Begitulah hukum perbuatan riya’ dihadapan Allah swt, bahkan riya’ itu juga dikatakan sebagai syirik khafi, artinya syirik kecil atau ringan, karena mengaitkan niat melakukan suatu perbuatan kepada suatu selain Allah.
Hikmah dilarangnya riya
Adapun hikmah dari dilarangnya perbuatan riya adalah sebagai berikut:
 Mendapatkan ridho dari Allah
 Membuat hati tenang dan tentram karena segala perbuatan hanya dikerjakan demi Allah semata
 Mempermudah kita bergaul dengan masyarakat karena tanpa pamrih jadi kita lebih leluasa berteman

e. Rangkuman
- riya’ adalah memperlihatkan (menampakkan) diri pada orang lain, supaya diketahui kehebatan perbuatannya ,baik melalui dari pembicaraan, tulisan, atau pun sikap dan perbuaan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan ikhlas karena Allah.
- Riya’ itu bisa terjadi di dalam niat, yaitu ketika kita akan melakukan pekerjaan dan bisa juga terjadi ketika malakukan pekerjaan atau setelah selesai melakukan pekerjaan.
- Riya’ berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain . Terhadap diri ssendiri , bahaya riya’ itu akan dirasakan oleh dirinya sendiri berupa ketidak puasanan, rasa hampa sakit hati dan penyesalan
- Dampak riya’ kepada orang lain yaitu ketika orang yang telah dibantu kemudian diumpat dan dicaci itu pasti akan tersinggung dan akhirnya terjadilah perselisihan antara keduanya.
- Perbuatan riya’ itu sangat merugikan, kerena itu Allah tidak akan memberi pahala atas perbuatannya.
- hikmah dari dilarangnya perbuatan riya adalah mendapatkan ridho dari Allah membuat, hati tenang dan tentram, mempermudah kita bergaul dengan masyarakat

f. Tugas atau Latihan
1. Tolong tuliskan contoh perilaku yang termasuk riya’ ....

g. Tes Mandiri
Tertulis :
1. Coba tuliskan pengertian Riya’ ....
2. Sebutkan macam-macam Riya’ ....
3. Jelaskan hukum Riya’ ....
4. Jelaskan hikmah dari dilarangnya perbuatan Riya’ ....
5. Sebutkan dampak dari perbuatan Riya’ ....

h. Kunci Jawaban
1. riya’ adalah memperlihatkan (menampakkan) diri pada orang lain, supaya diketahui kehebatan perbuatannya ,baik melalui dari pembicaraan, tulisan, atau pun sikap dan perbuaan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan ikhlas karena Allah.
2. Riya’ dalam niat, dan riya’ dalam perbuatan
3. Perbuatan riya’ itu sangat merugikan, kerena itu Allah tidak akan memberi pahala atas perbuatannya.
4. hikmah dari dilarangnya perbuatan riya adalah mendapatkan ridho dari Allah membuat, hati tenang dan tentram, mempermudah kita bergaul dengan masyarakat
5. Riya’ berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain . Terhadap diri ssendiri , bahaya riya’ itu akan dirasakan oleh dirinya sendiri berupa ketidak puasanan, rasa hampa sakit hati dan penyesalan. Dampak riya’ kepada orang lain yaitu ketika orang yang telah dibantu kemudian diumpat dan dicaci itu pasti akan tersinggung dan akhirnya terjadilah perselisihan antara keduanya.

Minggu, 22 November 2009

FUNGSI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA SEKOLAH

FUNGSI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA SEKOLAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri
Mata kuliah leadership
Dosen Pengampu : Drs. Nur Munajat


Disusun Oleh :

Muhammad ghozali
(nim 07410252 / kelas pai H)

FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2009



Pengantar
Sekolah adalah lembaga yang kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena sekolah sebagai organisasi didalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedang sifat unik, menunjukan bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oranisasi lain. Ciri yang manempatkan kepala sekolah memiliki karakter tersendiri ialah dimana terdapat proses belajar mengajar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat manusia. Karena sifatnya yang kompleks dan unik tersebutlah, sekolah sabagai organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik serta mampu melakanakan peranan kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah. Bahkan ada studi bahwa “keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah”
Sesuai dengan ciri sekolah sebagai organisasi yang bersifat kompleks dan unik tugas dan fugsi kepala sekolah seharusnya dilihat dari berbagai sudut pandang.dari sisi tertentu kepala sekolah dapat dipandang sebagai pejabat formal, sedang dari sisi lain seorang kepala sekolah dapat berperan sebagi manager, sebagai pemimpin, sebgagai pendidik dan kepala sekolah juga sebagai staf.













PEMBAHASAN
Pengertian
Sebelum menjelaskan tentang peran dan tugas kepala sekolah ada dua kata kunci yang dipakai sebagai ladasan mamahami lebih jauh tugas dan tanggung jawab kepala sekolah, kedua kata kunci tersebut adalah “kepala” dan “sekolah” . Kata kepala dapat diartikan pemimpin atau ketua dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga yang mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah ialah “seorang tenaga funasional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dengan murid yang menerima pelajaran.
Sedangkan kata “memimpin” dari rumusan tersebut mepunyai makna yang luas yaitu kemempuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didaya gunakan secara makimal untuk mencapai tujua yang telah ditetapkan.
Karena begitu banyak vaiabel yang terkandung dalam kata memberikan indikasi betapa luas tugas dan peran kepala sekolah, sebagai pemimpin suatu organisasi yang kompleks dan unik.

Tugas Dan Peranan Kepala Sekolah
Diatas telah disebutkan bahwa tugas dan peran kepala sekolah sebagai pejabat formal serta kepala sekolah dapat berperan sebagi manager, sebagai pemimpin, sebagai pendidik dan kepala sekolah juga sebagai staf. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan masing-masing dibawah ini:
1. Kepala sekolah sebagai pejabat formal
Suatu kepemimpinan terbentuk menjadi dua tipe yaitu kepemimpinan formal dan in-formal. Kepemimpinn formal terjadi apabila dalam sebuah organisasi jabatan otoritas formal dalam organisasi tersebut di isi oleh oang-orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi. Sedangkan kepemimpinman in formal ialah kepemimpinan suatu organisasi dimana pemimpin tersebut muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karenan kecakapan khusus atau berbagai sumber yang dimilikinya dirasakan mampu memecahkan persoalan organisasi serta memenuhi kebutuhan dari anggota oraganisai tersebut ( Schemerhorn )
Dari rumusan schemerhorn tersebut diketahui bahwa tugas kepemimpinan kepala sekolah juga termasuk sebagai kepemimpinan formal sehingga kepala sekolah dapat disebut sebagai pajabat formal karena dalam menjabat sebagai pemimpin menggunakan proses pemilihan dan tidak bisa di isi oleh orang tanpa dasar pertimbangan dan harus melalui prosedur serta persyaratan tertentu seperti: latar belakang pendidikan, pengalaman, usia, pangkat, dan integritas.
Proses pengangkatan kepala sekolah antara lain melalui beberapa tahapan yaitu:
a.pengangkatan
b.pembinaan
c. peran dan tanggung jawab,
tagung jawab kepala sekolah meliputi
 kepada atasan (wajib loyal dan melaksanakan perintah atasan, berkonsultasi dan memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas,wajib membina hubungan yang brsifa hierarki antara atasan dan kepala sekolah)
 kepada sesama rekan kepala sekolah dan instansi terkait (membina hubungan kerjasama yang baik antara kepala sekolah yang lain, memelihara hubungan kerjasama dengan lingkungan baik instansi terkait maupun lingkungan masyarakat
 kepada bawahan (kepala sekolah wajib membina hubungan baik dengan para guru, staf, dan siswa)
sedangkan jika dirujuk dengan teori Harry Mintzberg, kepala sekolah yang menjabat sebagai pejabat formal mempunyai peran sebagai berikut:
 peran hubungan antar personal (interpersonal roles) yang disini kepala sekolah dapat mempunyai peran sebagai lambang sekolah, pemimpin sekolah dan penghubung antara sekolah dengan kepentingan lingkungan diluar sekolah
 peran informasional (informational roles), yang mana kepala sekolah berperan untuk menerima dan menyebarluaskan atau meneruskan informasi kepada guru, staf, siswa, dan orang tua siswa.
 Sebagai pengambil keputusan (disicional roles) disini kepala sekolah berperan sebagai penggambil keputusan terhadap kebijakan yang akan diambil sekolah tersebut.

2. Kepala sekolah sebagai manager
Manajemen adalah suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, mamimpin, dan mengendalikan usaha anggota-anggota organisasi tersebut serta pendayagunaan seluruh sumber daya organisasi dala rangka mencapai tujuan yang telah diciptakan.
Seorang manager atau kepala sekolah pada hakekatnya adalah seorang perencana, organisator, pemimpin, dan seorang pengandali. Keberadaan manager pada suatu organisasi sangat diperlukan , sebab organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi dimana di dalamnya berkembang berbagai macam pengetahuan, serta organisasi yang menjadi tempat untuk membina dan mengembangkan kerier-karier sumber daya manusia, memerlukan meneger yang mampu untuk merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Menurut Stoner ada delapan macam fungsi seorang menejer yang perlu dilaksasnakan dalam suatu organisasi, yaitu bahwa para memejer:
 Bekerja dengan dan melalui orang lain;
 Bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkannya
 Dengan waktu dan sumber yang terbats mampu menghadapi berbagai persoalan;
 Berfikir secara realistik dan konseptual;
 adalah juru penengah;
 adalah seoarang politisi
 adalah seorang diplomat; dan
 pengambil keputuasn yang sulit.
Kedelapan fungsi menejer yang di kemukakan oleh stoner tersebut tentu saja berlaku bagi setiap manager dari organisasi apa pun, termasuk kepala sekolah sehingga kepala sekolah yang berperan mengelola kegiatan sekolah harus mampu mewujudkan kedelapan fungsi dalam perilaku sehari-hari. Walaupun pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sumberdaya manusia, seperti para guru,staf, siswa, dan orang tua siswa, dana, sarana serta suasana dan faktor linkungan dimana sekolah itu berada.

3. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin
Seorang pemimpin bertugas untuk memimpin bawahannya agar tujuan organisasi dapat tercapai.kata “memimpin” mempunyai arti memberikan bimbingan, manuntun, mengarahkan, dan berjalan di depan. Pemimpin berlaku untuk membantu organisasi dengan kemampuan maksimal dalam mencapai tujuan. Pemimpin tidak berdiri di samping, melainkan mereka memberikan dorongan dan memacu, berdiri di depan yang memberikan kemudahan untuk kemajuan serta memberikan inspirasi organisasi dalam mencapai tujuan. Menurut Koontz kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu:
 Mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri para guru, staf, dan siswa dalam melaksanakan tugas masing-masing
 Memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf, dan para siswa serta memberikan dorongan memacu dan berdiri didepan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan.
Fungsi kepemimpinan kepala sekolah
a. Menurut Koontz, kepala sekolah sebagai pemimpin haruslah mampu membujuk dan meyakinkan bawahannya, agar para bawahan dengan penuh kemauan serta sesuai dengan kemampuan secara maksimal berhasil mencapai tujuan organisasi.
b. Menurut H.G. Hicks dan C.R. Gullet, menurutnya rangkaian peranan kepemimpinan meliputi adil, memberikan sugesti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi dan bersedia menghargai.

4. Kepala sekolah sebagai pendidik
Pendidik sendiri mempunyai arti orang yang mendidik. Sedangkan mendidik diartikan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran sehingga pendidikan dapat diartikan proses pengubahan sikap tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan latihan. Dalam hal ini kepala sekolah harus mampu mananamkan, memajukan dan meningkatkan paling tidak empat macam nilai, yaitu:
a. Mental, hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak manusia
b. Moral, hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai perbuatan, sikap dan kewibawaan atau moral yang diartikan sebagai akhlak, budi pekerti dan kesusilaan
c. Fisik, hal-hal yangberkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan penampilan manusia secara lahiriah
d. Artistik, hal-hal yang berkaitan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.
Namun dalam menjalankan perannya sebagai pendidik kepala sekolah juga harus memperhatikan kepada siapa perilaku pendidik itu diarahkan dan bagaimana peranan sebagai pendidik itu dilaksasakan.

5. Kepala sekolah sebagai staf
Karena keberadaan kepala sekolah di dalam lingkungan organisasi yang lebih luas atau dari luar sekolah berada dibawah kepemimpinan pejabat lain, baik langsung maupun tidak langsung, yang berperan atasan kepala sekolah. Oleh sebab itu sebagai seorang bawahan, kepala sekolah juga melakukan tugas-tugas staf, artinya seseorang yang bertugas mambantu atasan dalam proses pengelolaan organisasi. Pengertian mambantu atasan, mengandung arti memberikan saran, pendapat, pertimbangan serta nasihat dalam:
 Merancanakan dan mengendalikan kegiatan;
 Pengambilan keputusan dan kegiatan managemen yang lain;
 Memecahkan masalah yang dihadapi;
 Mengkordinasikan kegiatan operasional;
 Melakukan penilaian.

Penutup
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah mempunyai tugas, peran dan tanggung jawab sebagai pejabat formal kepla sekolah dapat berperan sebagi manager, sebagai pemimpin, sebagai pendidik dan kepala sekolah juga sebagai staf. Yang semua itu dijalankan guna mencapai tujuan organisasi yang telah direncanakan.

Daftar pustaka

- Wahyusumidjo .“kepemimpinan kepala sekolah”.PT. Raja Grafindo.jakarta :1999
- Kamus besar bahasa indonesia
- http://umum.kompasiana.com/2009/09/02/tugas-dan-tanggungjawab-kepala-sekolah-terhadap-pengembangan-kultur-sekolah/










PEMBAHASAN
Pengertian
Sebelum menjelaskan tentang peran dan tugas kepala sekolah ada dua kata kunci yang dipakai sebagai ladasan mamahami lebih jauh tugas dan tanggung jawab kepala sekolah, kedua kata kunci tersebut adalah “kepala” dan “sekolah” . Kata kepala dapat diartikan pemimpin atau ketua dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga yang mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah ialah “seorang tenaga funasional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dengan murid yang menerima pelajaran.
Sedangkan kata “memimpin” dari rumusan tersebut mepunyai makna yang luas yaitu kemempuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didaya gunakan secara makimal untuk mencapai tujua yang telah ditetapkan.
Karena begitu banyak vaiabel yang terkandung dalam kata memberikan indikasi betapa luas tugas dan peran kepala sekolah, sebagai pemimpin suatu organisasi yang kompleks dan unik.
Tugas Dan Peranan Kepala Sekolah
Diatas telah disebutkan bahwa tugas dan peran kepala sekolah sebagai pejabat formal serta kepala sekolah dapat berperan sebagi manager, sebagai pemimpin, sebagai pendidik dan kepala sekolah juga sebagai staf. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan masing-masing dibawah ini:
1. Kepala sekolah sebagai pejabat formal
Suatu kepemimpinan terbentuk menjadi dua tipe yaitu kepemimpinan formal dan in-formal. Kepemimpinn formal terjadi apabila dalam sebuah organisasi jabatan otoritas formal dalam organisasi tersebut di isi oleh oang-orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi. Sedangkan kepemimpinman in formal ialah kepemimpinan suatu organisasi dimana pemimpin tersebut muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karenan kecakapan khusus atau berbagai sumber yang dimilikinya dirasakan mampu memecahkan persoalan organisasi serta memenuhi kebutuhan dari anggota oraganisai tersebut ( Schemerhorn )
Dari rumusan schemerhorn tersebut diketahui bahwa tugas kepemimpinan kepala sekolah juga termasuk sebagai kepemimpinan formal sehingga kepala sekolah dapat disebut sebagai pajabat formal karena dalam menjabat sebagai pemimpin menggunakan proses pemilihan dan tidak bisa di isi oleh orang tanpa dasar pertimbangan dan harus melalui prosedur serta persyaratan tertentu seperti: latar belakang pendidikan, pengalaman, usia, pangkat, dan integritas.
Proses pengangkatan kepala sekolah antara lain melalui beberapa tahapan yaitu:
a.pengangkatan
b.pembinaan
c. peran dan tanggung jawab,
tagung jawab kepala sekolah meliputi
 kepada atasan (wajib loyal dan melaksanakan perintah atasan, berkonsultasi dan memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas,wajib membina hubungan yang brsifa hierarki antara atasan dan kepala sekolah)
 kepada sesama rekan kepala sekolah dan instansi terkait (membina hubungan kerjasama yang baik antara kepala sekolah yang lain, memelihara hubungan kerjasama dengan lingkungan baik instansi terkait maupun lingkungan masyarakat
 kepada bawahan (kepala sekolah wajib membina hubungan baik dengan para guru, staf, dan siswa)
sedangkan jika dirujuk dengan teori Harry Mintzberg, kepala sekolah yang menjabat sebagai pejabat formal mempunyai peran sebagai berikut:
 peran hubungan antar personal (interpersonal roles) yang disini kepala sekolah dapat mempunyai peran sebagai lambang sekolah, pemimpin sekolah dan penghubung antara sekolah dengan kepentingan lingkungan diluar sekolah
 peran informasional (informational roles), yang mana kepala sekolah berperan untuk menerima dan menyebarluaskan atau meneruskan informasi kepada guru, staf, siswa, dan orang tua siswa.
 Sebagai pengambil keputusan (disicional roles) disini kepala sekolah berperan sebagai penggambil keputusan terhadap kebijakan yang akan diambil sekolah tersebut.
2. Kepala sekolah sebagai manager
Manajemen adalah suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, mamimpin, dan mengendalikan usaha anggota-anggota organisasi tersebut serta pendayagunaan seluruh sumber daya organisasi dala rangka mencapai tujuan yang telah diciptakan.
Seorang manager atau kepala sekolah pada hakekatnya adalah seorang perencana, organisator, pemimpin, dan seorang pengandali. Keberadaan manager pada suatu organisasi sangat diperlukan , sebab organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi dimana di dalamnya berkembang berbagai macam pengetahuan, serta organisasi yang menjadi tempat untuk membina dan mengembangkan kerier-karier sumber daya manusia, memerlukan meneger yang mampu untuk merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Menurut Stoner ada delapan macam fungsi seorang menejer yang perlu dilaksasnakan dalam suatu organisasi, yaitu bahwa para memejer:
 Bekerja dengan dan melalui orang lain;
 Bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkannya
 Dengan waktu dan sumber yang terbats mampu menghadapi berbagai persoalan;
 Berfikir secara realistik dan konseptual;
 adalah juru penengah;
 adalah seoarang politisi
 adalah seorang diplomat; dan
 pengambil keputuasn yang sulit.
Kedelapan fungsi menejer yang di kemukakan oleh stoner tersebut tentu saja berlaku bagi setiap manager dari organisasi apa pun, termasuk kepala sekolah sehingga kepala sekolah yang berperan mengelola kegiatan sekolah harus mampu mewujudkan kedelapan fungsi dalam perilaku sehari-hari. Walaupun pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sumberdaya manusia, seperti para guru,staf, siswa, dan orang tua siswa, dana, sarana serta suasana dan faktor linkungan dimana sekolah itu berada.
3. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin
Seorang pemimpin bertugas untuk memimpin bawahannya agar tujuan organisasi dapat tercapai.kata “memimpin” mempunyai arti memberikan bimbingan, manuntun, mengarahkan, dan berjalan di depan. Pemimpin berlaku untuk membantu organisasi dengan kemampuan maksimal dalam mencapai tujuan. Pemimpin tidak berdiri di samping, melainkan mereka memberikan dorongan dan memacu, berdiri di depan yang memberikan kemudahan untuk kemajuan serta memberikan inspirasi organisasi dalam mencapai tujuan. Menurut Koontz kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu:
 Mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri para guru, staf, dan siswa dalam melaksanakan tugas masing-masing
 Memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf, dan para siswa serta memberikan dorongan memacu dan berdiri didepan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan.
Fungsi kepemimpinan kepala sekolah
c. Menurut Koontz, kepala sekolah sebagai pemimpin haruslah mampu membujuk dan meyakinkan bawahannya, agar para bawahan dengan penuh kemauan serta sesuai dengan kemampuan secara maksimal berhasil mencapai tujuan organisasi.
d. Menurut H.G. Hicks dan C.R. Gullet, menurutnya rangkaian peranan kepemimpinan meliputi adil, memberikan sugesti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi dan bersedia menghargai.
4. Kepala sekolah sebagai pendidik
Pendidik sendiri mempunyai arti orang yang mendidik. Sedangkan mendidik diartikan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran sehingga pendidikan dapat diartikan proses pengubahan sikap tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan latihan. Dalam hal ini kepala sekolah harus mampu mananamkan, memajukan dan meningkatkan paling tidak empat macam nilai, yaitu:
e. Mental, hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak manusia
f. Moral, hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai perbuatan, sikap dan kewibawaan atau moral yang diartikan sebagai akhlak, budi pekerti dan kesusilaan
g. Fisik, hal-hal yangberkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan penampilan manusia secara lahiriah
h. Artistik, hal-hal yang berkaitan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.
Namun dalam menjalankan perannya sebagai pendidik kepala sekolah juga harus memperhatikan kepada siapa perilaku pendidik itu diarahkan dan bagaimana peranan sebagai pendidik itu dilaksasakan.
5. Kepala sekolah sebagai staf
Karena keberadaan kepala sekolah di dalam lingkungan organisasi yang lebih luas atau dari luar sekolah berada dibawah kepemimpinan pejabat lain, baik langsung maupun tidak langsung, yang berperan atasan kepala sekolah. Oleh sebab itu sebagai seorang bawahan, kepala sekolah juga melakukan tugas-tugas staf, artinya seseorang yang bertugas mambantu atasan dalam proses pengelolaan organisasi. Pengertian mambantu atasan, mengandung arti memberikan saran, pendapat, pertimbangan serta nasihat dalam:
 Merancanakan dan mengendalikan kegiatan;
 Pengambilan keputusan dan kegiatan managemen yang lain;
 Memecahkan masalah yang dihadapi;
 Mengkordinasikan kegiatan operasional;
 Melakukan penilaian.

tugas,peran, dan tanggung jawab guru

FUNGSI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA SEKOLAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri
Mata kuliah leadership
Dosen Pengampu : Drs. Nur Munajat


Disusun Oleh :

Muhammad ghozali
(nim 07410252 / kelas pai H)

FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2009



Pengantar
Sekolah adalah lembaga yang kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena sekolah sebagai organisasi didalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedang sifat unik, menunjukan bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oranisasi lain. Ciri yang manempatkan kepala sekolah memiliki karakter tersendiri ialah dimana terdapat proses belajar mengajar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat manusia. Karena sifatnya yang kompleks dan unik tersebutlah, sekolah sabagai organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik serta mampu melakanakan peranan kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah. Bahkan ada studi bahwa “keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah”
Sesuai dengan ciri sekolah sebagai organisasi yang bersifat kompleks dan unik tugas dan fugsi kepala sekolah seharusnya dilihat dari berbagai sudut pandang.dari sisi tertentu kepala sekolah dapat dipandang sebagai pejabat formal, sedang dari sisi lain seorang kepala sekolah dapat berperan sebagi manager, sebagai pemimpin, sebgagai pendidik dan kepala sekolah juga sebagai staf.













PEMBAHASAN
Pengertian
Sebelum menjelaskan tentang peran dan tugas kepala sekolah ada dua kata kunci yang dipakai sebagai ladasan mamahami lebih jauh tugas dan tanggung jawab kepala sekolah, kedua kata kunci tersebut adalah “kepala” dan “sekolah” . Kata kepala dapat diartikan pemimpin atau ketua dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga yang mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah ialah “seorang tenaga funasional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dengan murid yang menerima pelajaran.
Sedangkan kata “memimpin” dari rumusan tersebut mepunyai makna yang luas yaitu kemempuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didaya gunakan secara makimal untuk mencapai tujua yang telah ditetapkan.
Karena begitu banyak vaiabel yang terkandung dalam kata memberikan indikasi betapa luas tugas dan peran kepala sekolah, sebagai pemimpin suatu organisasi yang kompleks dan unik.

Tugas Dan Peranan Kepala Sekolah
Diatas telah disebutkan bahwa tugas dan peran kepala sekolah sebagai pejabat formal serta kepala sekolah dapat berperan sebagi manager, sebagai pemimpin, sebagai pendidik dan kepala sekolah juga sebagai staf. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan masing-masing dibawah ini:
1. Kepala sekolah sebagai pejabat formal
Suatu kepemimpinan terbentuk menjadi dua tipe yaitu kepemimpinan formal dan in-formal. Kepemimpinn formal terjadi apabila dalam sebuah organisasi jabatan otoritas formal dalam organisasi tersebut di isi oleh oang-orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi. Sedangkan kepemimpinman in formal ialah kepemimpinan suatu organisasi dimana pemimpin tersebut muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karenan kecakapan khusus atau berbagai sumber yang dimilikinya dirasakan mampu memecahkan persoalan organisasi serta memenuhi kebutuhan dari anggota oraganisai tersebut ( Schemerhorn )
Dari rumusan schemerhorn tersebut diketahui bahwa tugas kepemimpinan kepala sekolah juga termasuk sebagai kepemimpinan formal sehingga kepala sekolah dapat disebut sebagai pajabat formal karena dalam menjabat sebagai pemimpin menggunakan proses pemilihan dan tidak bisa di isi oleh orang tanpa dasar pertimbangan dan harus melalui prosedur serta persyaratan tertentu seperti: latar belakang pendidikan, pengalaman, usia, pangkat, dan integritas.
Proses pengangkatan kepala sekolah antara lain melalui beberapa tahapan yaitu:
a.pengangkatan
b.pembinaan
c. peran dan tanggung jawab,
tagung jawab kepala sekolah meliputi
 kepada atasan (wajib loyal dan melaksanakan perintah atasan, berkonsultasi dan memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas,wajib membina hubungan yang brsifa hierarki antara atasan dan kepala sekolah)
 kepada sesama rekan kepala sekolah dan instansi terkait (membina hubungan kerjasama yang baik antara kepala sekolah yang lain, memelihara hubungan kerjasama dengan lingkungan baik instansi terkait maupun lingkungan masyarakat
 kepada bawahan (kepala sekolah wajib membina hubungan baik dengan para guru, staf, dan siswa)
sedangkan jika dirujuk dengan teori Harry Mintzberg, kepala sekolah yang menjabat sebagai pejabat formal mempunyai peran sebagai berikut:
 peran hubungan antar personal (interpersonal roles) yang disini kepala sekolah dapat mempunyai peran sebagai lambang sekolah, pemimpin sekolah dan penghubung antara sekolah dengan kepentingan lingkungan diluar sekolah
 peran informasional (informational roles), yang mana kepala sekolah berperan untuk menerima dan menyebarluaskan atau meneruskan informasi kepada guru, staf, siswa, dan orang tua siswa.
 Sebagai pengambil keputusan (disicional roles) disini kepala sekolah berperan sebagai penggambil keputusan terhadap kebijakan yang akan diambil sekolah tersebut.

2. Kepala sekolah sebagai manager
Manajemen adalah suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, mamimpin, dan mengendalikan usaha anggota-anggota organisasi tersebut serta pendayagunaan seluruh sumber daya organisasi dala rangka mencapai tujuan yang telah diciptakan.
Seorang manager atau kepala sekolah pada hakekatnya adalah seorang perencana, organisator, pemimpin, dan seorang pengandali. Keberadaan manager pada suatu organisasi sangat diperlukan , sebab organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi dimana di dalamnya berkembang berbagai macam pengetahuan, serta organisasi yang menjadi tempat untuk membina dan mengembangkan kerier-karier sumber daya manusia, memerlukan meneger yang mampu untuk merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Menurut Stoner ada delapan macam fungsi seorang menejer yang perlu dilaksasnakan dalam suatu organisasi, yaitu bahwa para memejer:
 Bekerja dengan dan melalui orang lain;
 Bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkannya
 Dengan waktu dan sumber yang terbats mampu menghadapi berbagai persoalan;
 Berfikir secara realistik dan konseptual;
 adalah juru penengah;
 adalah seoarang politisi
 adalah seorang diplomat; dan
 pengambil keputuasn yang sulit.
Kedelapan fungsi menejer yang di kemukakan oleh stoner tersebut tentu saja berlaku bagi setiap manager dari organisasi apa pun, termasuk kepala sekolah sehingga kepala sekolah yang berperan mengelola kegiatan sekolah harus mampu mewujudkan kedelapan fungsi dalam perilaku sehari-hari. Walaupun pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sumberdaya manusia, seperti para guru,staf, siswa, dan orang tua siswa, dana, sarana serta suasana dan faktor linkungan dimana sekolah itu berada.

3. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin
Seorang pemimpin bertugas untuk memimpin bawahannya agar tujuan organisasi dapat tercapai.kata “memimpin” mempunyai arti memberikan bimbingan, manuntun, mengarahkan, dan berjalan di depan. Pemimpin berlaku untuk membantu organisasi dengan kemampuan maksimal dalam mencapai tujuan. Pemimpin tidak berdiri di samping, melainkan mereka memberikan dorongan dan memacu, berdiri di depan yang memberikan kemudahan untuk kemajuan serta memberikan inspirasi organisasi dalam mencapai tujuan. Menurut Koontz kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu:
 Mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri para guru, staf, dan siswa dalam melaksanakan tugas masing-masing
 Memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf, dan para siswa serta memberikan dorongan memacu dan berdiri didepan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan.
Fungsi kepemimpinan kepala sekolah
a. Menurut Koontz, kepala sekolah sebagai pemimpin haruslah mampu membujuk dan meyakinkan bawahannya, agar para bawahan dengan penuh kemauan serta sesuai dengan kemampuan secara maksimal berhasil mencapai tujuan organisasi.
b. Menurut H.G. Hicks dan C.R. Gullet, menurutnya rangkaian peranan kepemimpinan meliputi adil, memberikan sugesti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi dan bersedia menghargai.

4. Kepala sekolah sebagai pendidik
Pendidik sendiri mempunyai arti orang yang mendidik. Sedangkan mendidik diartikan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran sehingga pendidikan dapat diartikan proses pengubahan sikap tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan latihan. Dalam hal ini kepala sekolah harus mampu mananamkan, memajukan dan meningkatkan paling tidak empat macam nilai, yaitu:
a. Mental, hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak manusia
b. Moral, hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai perbuatan, sikap dan kewibawaan atau moral yang diartikan sebagai akhlak, budi pekerti dan kesusilaan
c. Fisik, hal-hal yangberkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan penampilan manusia secara lahiriah
d. Artistik, hal-hal yang berkaitan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.
Namun dalam menjalankan perannya sebagai pendidik kepala sekolah juga harus memperhatikan kepada siapa perilaku pendidik itu diarahkan dan bagaimana peranan sebagai pendidik itu dilaksasakan.

5. Kepala sekolah sebagai staf
Karena keberadaan kepala sekolah di dalam lingkungan organisasi yang lebih luas atau dari luar sekolah berada dibawah kepemimpinan pejabat lain, baik langsung maupun tidak langsung, yang berperan atasan kepala sekolah. Oleh sebab itu sebagai seorang bawahan, kepala sekolah juga melakukan tugas-tugas staf, artinya seseorang yang bertugas mambantu atasan dalam proses pengelolaan organisasi. Pengertian mambantu atasan, mengandung arti memberikan saran, pendapat, pertimbangan serta nasihat dalam:
 Merancanakan dan mengendalikan kegiatan;
 Pengambilan keputusan dan kegiatan managemen yang lain;
 Memecahkan masalah yang dihadapi;
 Mengkordinasikan kegiatan operasional;
 Melakukan penilaian.

Penutup
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah mempunyai tugas, peran dan tanggung jawab sebagai pejabat formal kepla sekolah dapat berperan sebagi manager, sebagai pemimpin, sebagai pendidik dan kepala sekolah juga sebagai staf. Yang semua itu dijalankan guna mencapai tujuan organisasi yang telah direncanakan.

Daftar pustaka

- Wahyusumidjo .“kepemimpinan kepala sekolah”.PT. Raja Grafindo.jakarta :1999
- Kamus besar bahasa indonesia
- http://umum.kompasiana.com/2009/09/02/tugas-dan-tanggungjawab-kepala-sekolah-terhadap-pengembangan-kultur-sekolah/










PEMBAHASAN
Pengertian
Sebelum menjelaskan tentang peran dan tugas kepala sekolah ada dua kata kunci yang dipakai sebagai ladasan mamahami lebih jauh tugas dan tanggung jawab kepala sekolah, kedua kata kunci tersebut adalah “kepala” dan “sekolah” . Kata kepala dapat diartikan pemimpin atau ketua dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga yang mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah ialah “seorang tenaga funasional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dengan murid yang menerima pelajaran.
Sedangkan kata “memimpin” dari rumusan tersebut mepunyai makna yang luas yaitu kemempuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didaya gunakan secara makimal untuk mencapai tujua yang telah ditetapkan.
Karena begitu banyak vaiabel yang terkandung dalam kata memberikan indikasi betapa luas tugas dan peran kepala sekolah, sebagai pemimpin suatu organisasi yang kompleks dan unik.
Tugas Dan Peranan Kepala Sekolah
Diatas telah disebutkan bahwa tugas dan peran kepala sekolah sebagai pejabat formal serta kepala sekolah dapat berperan sebagi manager, sebagai pemimpin, sebagai pendidik dan kepala sekolah juga sebagai staf. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan masing-masing dibawah ini:
1. Kepala sekolah sebagai pejabat formal
Suatu kepemimpinan terbentuk menjadi dua tipe yaitu kepemimpinan formal dan in-formal. Kepemimpinn formal terjadi apabila dalam sebuah organisasi jabatan otoritas formal dalam organisasi tersebut di isi oleh oang-orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi. Sedangkan kepemimpinman in formal ialah kepemimpinan suatu organisasi dimana pemimpin tersebut muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karenan kecakapan khusus atau berbagai sumber yang dimilikinya dirasakan mampu memecahkan persoalan organisasi serta memenuhi kebutuhan dari anggota oraganisai tersebut ( Schemerhorn )
Dari rumusan schemerhorn tersebut diketahui bahwa tugas kepemimpinan kepala sekolah juga termasuk sebagai kepemimpinan formal sehingga kepala sekolah dapat disebut sebagai pajabat formal karena dalam menjabat sebagai pemimpin menggunakan proses pemilihan dan tidak bisa di isi oleh orang tanpa dasar pertimbangan dan harus melalui prosedur serta persyaratan tertentu seperti: latar belakang pendidikan, pengalaman, usia, pangkat, dan integritas.
Proses pengangkatan kepala sekolah antara lain melalui beberapa tahapan yaitu:
a.pengangkatan
b.pembinaan
c. peran dan tanggung jawab,
tagung jawab kepala sekolah meliputi
 kepada atasan (wajib loyal dan melaksanakan perintah atasan, berkonsultasi dan memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas,wajib membina hubungan yang brsifa hierarki antara atasan dan kepala sekolah)
 kepada sesama rekan kepala sekolah dan instansi terkait (membina hubungan kerjasama yang baik antara kepala sekolah yang lain, memelihara hubungan kerjasama dengan lingkungan baik instansi terkait maupun lingkungan masyarakat
 kepada bawahan (kepala sekolah wajib membina hubungan baik dengan para guru, staf, dan siswa)
sedangkan jika dirujuk dengan teori Harry Mintzberg, kepala sekolah yang menjabat sebagai pejabat formal mempunyai peran sebagai berikut:
 peran hubungan antar personal (interpersonal roles) yang disini kepala sekolah dapat mempunyai peran sebagai lambang sekolah, pemimpin sekolah dan penghubung antara sekolah dengan kepentingan lingkungan diluar sekolah
 peran informasional (informational roles), yang mana kepala sekolah berperan untuk menerima dan menyebarluaskan atau meneruskan informasi kepada guru, staf, siswa, dan orang tua siswa.
 Sebagai pengambil keputusan (disicional roles) disini kepala sekolah berperan sebagai penggambil keputusan terhadap kebijakan yang akan diambil sekolah tersebut.
2. Kepala sekolah sebagai manager
Manajemen adalah suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, mamimpin, dan mengendalikan usaha anggota-anggota organisasi tersebut serta pendayagunaan seluruh sumber daya organisasi dala rangka mencapai tujuan yang telah diciptakan.
Seorang manager atau kepala sekolah pada hakekatnya adalah seorang perencana, organisator, pemimpin, dan seorang pengandali. Keberadaan manager pada suatu organisasi sangat diperlukan , sebab organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi dimana di dalamnya berkembang berbagai macam pengetahuan, serta organisasi yang menjadi tempat untuk membina dan mengembangkan kerier-karier sumber daya manusia, memerlukan meneger yang mampu untuk merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Menurut Stoner ada delapan macam fungsi seorang menejer yang perlu dilaksasnakan dalam suatu organisasi, yaitu bahwa para memejer:
 Bekerja dengan dan melalui orang lain;
 Bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkannya
 Dengan waktu dan sumber yang terbats mampu menghadapi berbagai persoalan;
 Berfikir secara realistik dan konseptual;
 adalah juru penengah;
 adalah seoarang politisi
 adalah seorang diplomat; dan
 pengambil keputuasn yang sulit.
Kedelapan fungsi menejer yang di kemukakan oleh stoner tersebut tentu saja berlaku bagi setiap manager dari organisasi apa pun, termasuk kepala sekolah sehingga kepala sekolah yang berperan mengelola kegiatan sekolah harus mampu mewujudkan kedelapan fungsi dalam perilaku sehari-hari. Walaupun pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sumberdaya manusia, seperti para guru,staf, siswa, dan orang tua siswa, dana, sarana serta suasana dan faktor linkungan dimana sekolah itu berada.
3. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin
Seorang pemimpin bertugas untuk memimpin bawahannya agar tujuan organisasi dapat tercapai.kata “memimpin” mempunyai arti memberikan bimbingan, manuntun, mengarahkan, dan berjalan di depan. Pemimpin berlaku untuk membantu organisasi dengan kemampuan maksimal dalam mencapai tujuan. Pemimpin tidak berdiri di samping, melainkan mereka memberikan dorongan dan memacu, berdiri di depan yang memberikan kemudahan untuk kemajuan serta memberikan inspirasi organisasi dalam mencapai tujuan. Menurut Koontz kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu:
 Mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri para guru, staf, dan siswa dalam melaksanakan tugas masing-masing
 Memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf, dan para siswa serta memberikan dorongan memacu dan berdiri didepan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan.
Fungsi kepemimpinan kepala sekolah
c. Menurut Koontz, kepala sekolah sebagai pemimpin haruslah mampu membujuk dan meyakinkan bawahannya, agar para bawahan dengan penuh kemauan serta sesuai dengan kemampuan secara maksimal berhasil mencapai tujuan organisasi.
d. Menurut H.G. Hicks dan C.R. Gullet, menurutnya rangkaian peranan kepemimpinan meliputi adil, memberikan sugesti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi dan bersedia menghargai.
4. Kepala sekolah sebagai pendidik
Pendidik sendiri mempunyai arti orang yang mendidik. Sedangkan mendidik diartikan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran sehingga pendidikan dapat diartikan proses pengubahan sikap tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan latihan. Dalam hal ini kepala sekolah harus mampu mananamkan, memajukan dan meningkatkan paling tidak empat macam nilai, yaitu:
e. Mental, hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak manusia
f. Moral, hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai perbuatan, sikap dan kewibawaan atau moral yang diartikan sebagai akhlak, budi pekerti dan kesusilaan
g. Fisik, hal-hal yangberkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan penampilan manusia secara lahiriah
h. Artistik, hal-hal yang berkaitan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.
Namun dalam menjalankan perannya sebagai pendidik kepala sekolah juga harus memperhatikan kepada siapa perilaku pendidik itu diarahkan dan bagaimana peranan sebagai pendidik itu dilaksasakan.
5. Kepala sekolah sebagai staf
Karena keberadaan kepala sekolah di dalam lingkungan organisasi yang lebih luas atau dari luar sekolah berada dibawah kepemimpinan pejabat lain, baik langsung maupun tidak langsung, yang berperan atasan kepala sekolah. Oleh sebab itu sebagai seorang bawahan, kepala sekolah juga melakukan tugas-tugas staf, artinya seseorang yang bertugas mambantu atasan dalam proses pengelolaan organisasi. Pengertian mambantu atasan, mengandung arti memberikan saran, pendapat, pertimbangan serta nasihat dalam:
 Merancanakan dan mengendalikan kegiatan;
 Pengambilan keputusan dan kegiatan managemen yang lain;
 Memecahkan masalah yang dihadapi;
 Mengkordinasikan kegiatan operasional;
 Melakukan penilaian.