Rabu, 25 November 2009

contoh modul akidah-akhlaq tentang RIYA'

KEGIATAN INTI
a. Kompetensi Dasar
Dengan proses belajar ini siswa diharapkan mampu :
- Mengetahui tentang Riya’

b. Indikator
Siswa mampu :
- Menjelaskan pengertian Riya’
- Mendeskripsikan macam-macam Riya’
- Menyebutkan akibat dari perbuatan Riya’
- Menjelaskan hukum Riya’
- Mengambil hikmah dari dilarangnya perbuatan Riya’

c. Materi Pokok
- Pengertian Riya’
- Macam-macam Riya’
- Akibat dari perbuatan hukum Riya’
- Hukum Riya’
- Hikmah dari dilarangnya perbuatan yang Riya’

d. Uraian Materi
Pengertian riya’
Pada kegiatan belajar yang lalu telah kita pelajari tentang salah satu akhlaq tercela yaitu hasud, untuk proses belajar kali ini kita akan belajar tentang riya’. yang mana riya’ sendiri mempunyai arti memperlihatkan (menampakkan) diri pada orang lain, supaya diketahui kehebatan perbuatannya ,baik melalui dari pembicaraan, tulisan, atau pun sikap dan perbuaan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan ikhlas karena Allah.
Dalam kehidupan sehari-hari kita lebih menggenal riya’ dengan sebutan “pamer” yaitu memperlihatkan apa yang kita punya baik badan, harta benda atau pun kemampuan yang kita miliki untuk diperlihatkan kepada orang lain.
Riya’ itu bisa terjadi di dalam niat, yaitu ketika kita akan melakukan pekerjaan dan bisa juga terjadi ketika malakukan pekerjaan atau setelah selesai melakukan pekerjaan. untuk lebih jelasnya akan di pelajari dibawah ini.
a. Riya’ dalam niat
Riya’ dalam niat yaitu ketika seorang mengawali pekerjaan, dengan mengiginkan mendapat pujian, sanjungan dan penghargaan dari orang lain, bikan karena Allah maka perbuatan kita termasuk riya’ dalam niat. Padahal niat itu menentukan nilai suatu pekerjaan,apabila niat baik maka pekerjaan kita akan mendapat nilai disisi Allah tapi kalau niat kita jelek maka perbuatan kita hanya akan sia-sia.contohnya apabiloa ada orang yang akan menyembelih hewan kurban namun niatan awal hanya ingin menunjukkan bahwa ia orang yang kaya maka perilaku tersebut termasuk riya’ dalam niat.
b. Riya’ dalam perbuatan
Macam riya yang ke dua adalah riya’ dalam perbuatan yaitu ketika seseorang mengerjakan suatu amal karena ingin mendapat pujian orang lain. Seperti orang kaya mengerjakan shalat biasanya memperlihatkan kesungguh-sungguhan, kerajinan dan kekhusyu’annya jika dia berada di tengah-tengah orang atau jama’ah dengan harapan mereka akan memujinya dan menganggapnya sebagai orang yang taat dan tekun beribadah.
Akibat riya’
Riya’ berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain . Terhadap diri ssendiri , bahaya riya’ itu akan dirasakan oleh dirinya sendiri berupa ketidak puasanan, rasa hampa sakit hati dan penyesalan ketika orang tidak menghargai, tidak menyanjungnya dan tidak berterima kasih kepadanya, padahal dia telah menolong orang lain , bersedekah dan sebgainya. Akhirnya jiwanya akan sakit dan keluh kesah yang tiada hentinya.
Bahaya riya’ terhadap orang lain akan terlihat ketika orang yang pernah dibantunya diumpat, diolok-olok dan dicaci maki oleh orang yang setelah membantu atau memberi nya dengan riya’ itu. Dia mengumpat dan mencaci karena keinginan untuk disanjung dan dipuji tidak terpenuhi sesuai dengan kehendaknya. Orang yang telah diumpat dan dicaci itu pasti akan tersinggung dan akhirnya terjadilah perselisihan antara keduanya.
Hukum riya’
Perbuatan riya’ itu sangat merugikan, kerena Allah tidak akan memberi pahala atas perbuatannya. Hal ini dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad saw yang artinya sebagai berikut:
“Dari Abu Hirairah RA, ia berkata, “Saya mendengar Rosuullah bersabda, ”Sesungguhnya manusia yang pertama kali di adili dihari kiamat adalah seseoarang yang mati syahid, kemudian dihadapkan dan diperlihatkan nikmat yang diterimanya, dan ia pun mengakunya, lantas ditanya, “Dipergubnakan apa nikmat itu?” ia menjaab, “Aku berperang karena-Mu (ya Allah) , Sehingga aku mati syahid.” Allah menjawab, “Dusta engkau, sesungguhnya kamu berbuat demikian itu supaya kamu dikatakan sebagai pahlawan”, dan kemudian (malaikat) diperintahkan menyeret orang itu dan melemparkannya ke dalam neraka. Kedua, seorang yang dilapangkan rizkinya dan dikaruniai berbagai kekayaan, kemudian ia dihadapkan dan diperlihatkan kepadanya nikmat yang telah diterimanya itu dan ia pun mengakui, lantas ia ditanya, “ Dipergunakan untuk apa nikmat itu ?” ia menjawab’ “Aku tidak pernah meninggalkan ifak dijalan yang Engkau ridhoi ya Allah, melainkan aku berinfak karena-Mu, lalu Allah manjawab, “Dusta engkau, sesungguhnya kamu berbuat demikian itu supaya kamu dikatakan dermawan”, kemudian (malaikat) diperintahkan menyeret orang itu dan melemparkannya ke dalam neraka. Ketiga, seorang yang belajar dan mengajar dan suka membaca al-Qur’an, ia dihadapkan dan diperlihatkan kepadanya nikmat yang telah diterimanya itu dan iapun mengakui, lantas ia ditanya, “Dipergunakan untuk apa nikmat itu ?” ia menjawab’, “Aku menuntut ilmu, dan mengerjakannya serta membaca al-Qur’an hanya untuk-Mu.” Kemudian Allah mennjawab,” Dusta engkau, sesungguhnya engkau menuntut ilmu itu supaya dikatakan sebagai orang pandai dan engkau membaca (al-Qur’an) itu supaya dikatakan sebagai qari’,” lalu (malaikat) diperintahkan untuk menyeret dan melemparkannya ke dalam neraka”. (HR. Muslim)

Begitulah hukum perbuatan riya’ dihadapan Allah swt, bahkan riya’ itu juga dikatakan sebagai syirik khafi, artinya syirik kecil atau ringan, karena mengaitkan niat melakukan suatu perbuatan kepada suatu selain Allah.
Hikmah dilarangnya riya
Adapun hikmah dari dilarangnya perbuatan riya adalah sebagai berikut:
 Mendapatkan ridho dari Allah
 Membuat hati tenang dan tentram karena segala perbuatan hanya dikerjakan demi Allah semata
 Mempermudah kita bergaul dengan masyarakat karena tanpa pamrih jadi kita lebih leluasa berteman

e. Rangkuman
- riya’ adalah memperlihatkan (menampakkan) diri pada orang lain, supaya diketahui kehebatan perbuatannya ,baik melalui dari pembicaraan, tulisan, atau pun sikap dan perbuaan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan ikhlas karena Allah.
- Riya’ itu bisa terjadi di dalam niat, yaitu ketika kita akan melakukan pekerjaan dan bisa juga terjadi ketika malakukan pekerjaan atau setelah selesai melakukan pekerjaan.
- Riya’ berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain . Terhadap diri ssendiri , bahaya riya’ itu akan dirasakan oleh dirinya sendiri berupa ketidak puasanan, rasa hampa sakit hati dan penyesalan
- Dampak riya’ kepada orang lain yaitu ketika orang yang telah dibantu kemudian diumpat dan dicaci itu pasti akan tersinggung dan akhirnya terjadilah perselisihan antara keduanya.
- Perbuatan riya’ itu sangat merugikan, kerena itu Allah tidak akan memberi pahala atas perbuatannya.
- hikmah dari dilarangnya perbuatan riya adalah mendapatkan ridho dari Allah membuat, hati tenang dan tentram, mempermudah kita bergaul dengan masyarakat

f. Tugas atau Latihan
1. Tolong tuliskan contoh perilaku yang termasuk riya’ ....

g. Tes Mandiri
Tertulis :
1. Coba tuliskan pengertian Riya’ ....
2. Sebutkan macam-macam Riya’ ....
3. Jelaskan hukum Riya’ ....
4. Jelaskan hikmah dari dilarangnya perbuatan Riya’ ....
5. Sebutkan dampak dari perbuatan Riya’ ....

h. Kunci Jawaban
1. riya’ adalah memperlihatkan (menampakkan) diri pada orang lain, supaya diketahui kehebatan perbuatannya ,baik melalui dari pembicaraan, tulisan, atau pun sikap dan perbuaan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan ikhlas karena Allah.
2. Riya’ dalam niat, dan riya’ dalam perbuatan
3. Perbuatan riya’ itu sangat merugikan, kerena itu Allah tidak akan memberi pahala atas perbuatannya.
4. hikmah dari dilarangnya perbuatan riya adalah mendapatkan ridho dari Allah membuat, hati tenang dan tentram, mempermudah kita bergaul dengan masyarakat
5. Riya’ berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain . Terhadap diri ssendiri , bahaya riya’ itu akan dirasakan oleh dirinya sendiri berupa ketidak puasanan, rasa hampa sakit hati dan penyesalan. Dampak riya’ kepada orang lain yaitu ketika orang yang telah dibantu kemudian diumpat dan dicaci itu pasti akan tersinggung dan akhirnya terjadilah perselisihan antara keduanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar