Sabtu, 27 Maret 2010

EDUCATION FOR ALL

EDUCATION FOR ALL

Pendidikan bukan hanya hak sang raja namun juga si papa, bukan hanya yang gemerap harta namun juga yang tak punya apa-apa.

Pengertian
EFA (education for all) adalah pendidikan yang merata untuk semua lapisan masyarakat , tanpa membedakan suku, ras, agama, golongan.pendidikan adalah hak warga Negara tanpa kesuali baik berupa pendidikan formal maupun non formal.hal tersebut diatur dalam UUD ’45 pasal 31

Relita lapangan
EFA belum terealisasi,kenyataannya masih banyak yang belum mengenyam pendidikan,karena:
1. mesih terdapat diskriminasi.ini dalah warisan masa lalu pada zaman feodal, dimana pendidikan pada zaman tersebut hanya untuk priyayi,karena penyelenggara pendidikan adalah penjajah.jadi ketika mereka mempunyai murid dari kelangan priyayi yang sangat berpengaruh ditengeh masyarakat maka akan mempermudah mempengaruhi pola pikir melalui pendidikan.
2. tidak ada rasa keadilan pendidikan. Pendidikan di yogyakarta pasri berbeda dengan endidikan di papua. Penyebabnya antara lain kekurangan perhatian pada daerah terpencil.orang-orang yang tedidikpun tidak terpencar dan hanya berada di kota-kota besar
3. terbelenggu oleh BHP sehingga pemerintah terkesan lepas tangan terhadap masalah pendidikan.
4. arus ada pemerataan. Antara lain dengan beasiswa , mnamun teryata banyak yang tidak tepat sasaeran karena beasiswa itu didapat oleh pihak yang pintar berstrategi.

Solusi yang ditawarkan:
pemerataan tenaga ahli.para sarjana tidak hanya dikota-kota besar saja tetapai juga harus memajuka daerah lain yang mesih tertinggal .misalnya: dari Jakarta, Yogyakarta ke kota lain seperti pedalaman sumatra dan papua.
1. subsidi silang. Subsidi silang bukanlah pendidikan gratis namun susdi silang ini adalah meningkatka pendidikan dengan kemampuan orang tua siswa.sehingga pelaksanaan pendidikan tetap berjalan dengan fasilitas yag tercukupi.
2. kesadaran masyarakat ankan pentingnya pendidikan.sehingga tidak ada lagi diskriminasi . namun tetap terjaga rasa kepercayaan kepada pendidikan.
3. memperbaiki profesionalisme guru
4. masyarakat peka terhadap pendidikan.
5. sadar pentingnya pendidik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar