Selasa, 30 Maret 2010

MODEL PERENCANAAN SISTEM PAI

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam
Dosen pengampu: Lailaturrahmah



Disusn oleh:
Muhammad ghozali
Nim/ Kelas: : 0741252/pai 6

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2010

1. Latar belakang masalah

Sebelum kita melakukan suatu kegiatan pasti yang dipikirkan oleh kita terlebih dahulu adalah tentang rencana seperti apa kegiatan yang akan kita lakukan. Suatu perencanaan akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan yang akan kita kerjakan.terlebih lagi jika kita kan melakukan suatu kegiatan pengajaran yang mana kegiatan pengajaran ini merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen seperti guru, siswa, kurikulum, serta organisasi kependidikan, begitu beanyaknya komponen-komponen yang ada dalam sebuah kegiatan pembelajaran maka kita juga dituntut untuk lebih cermat lagi dalam menyusun suatu rencana pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai sdengan yang kita harapkan. Karena bagitu pentingnya sebuah perencanaan dalam suatu proses pambelajaran, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang seperti apa model perencaan yang dapat diterapkan bagi suatu pembelajaran.

2. Rumusam masalah
1. Apakah arti perancanaan?
2. Model perancanaan yang sering diterapkan pada pembeajaran seperti apa?

3. Pendahuluan
Perancanaan merupakan penyusunan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Suatu perencanaan dapat disusun berdasarkan jangka waqktu tertantu yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka penjang. Sedangkan menurut luas jangkauannya yaitu perencanaan makro dan mikro. Sedangkan menurut wewenangnya pembuatannya yaitu sentralisasi dan desentralisasi: dan menurut telaah yaitu perencanaan operasional, serta menurut keterlibatan seseorang dibedakan menjadi perencanaan individual dan perencaaan partisipatoris.
Sebelum membahas model perencanaan PAI lebih jauh maka tidak lupa kita mengetahui dulu apa itu perencaaan.? Perencaaan sendiri menurut Ulbert Silalahi mengatakan bahwa perencanaan adalah kegiatan menetapkan tujuan serta merumuskan dan mengatur pendayagunaan manusia, informasi, finansial, metode dan waktu untuk memaksimlakan efisiansi dan efektifitas pencapaian tujuan .
Sedangkan William H. Newman dalam Abdul Majid: mengemukakan bahwa perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari. Secara lebih luas perencanaan oleh Bintoro Tjokro Amidjidjo di definisikan sebagai berikut:
1. peremcanaan dalam arti seluas-luasnya tidak ini adalah proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
2. perencanaan adalah suatu cara bagaimana mancapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif
3. perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau akan dilakukan, bagaimana, bilamana, dan oleh siapa.

Suatu perencanaan terdapat 5 hal pokok sebagai berikut:
1. Ada tujuan yang hendak di capai.
2. Ada rangkaian tujuan yang tersusun secara sistematis.
3. Ada sumberdaya manusia yang akan melakasanakan rencana yang disusun untuk mencapai tujuan
4. Penetapan jangka kapan rencana akan dilaksanakan
5. penterjemahan rencana kedalam program yang kongkrot dan nyata serta mudah di publikasikan.

4. Model-model perencanaan pengajaran
Pada sistem pengajaran kita dihadapkan tiga buah pertanyaan penting yakni bagaimana cara mendesain suatu program, struktur program, pola pengajaran apa yang akan diterapkan.ketiga pertanyaan tersebut perlu mendapat jawaban yang jelas sedangkan jawaban tersebut tentu saja akan saling mengait satu sama lain.

Model Perencanaan versi PBTE
Pengembangan program pengajaran ini di kembangkan dengan pendekatan sistemik.pendekatan ini mempertimbangkan semua faktor dari komponen yang ada sehingga pelaksanaan program akan berjalan secara efisian dan efektif. Berdasarkan pola tersebut pendekatan tersebut maka sistem pengajaran dikembangkan melalui prosedur sebagai berikut:

Langkah kesatu
Merumuskan asumsi-asumsi secara jelas, eksplisit dan khusus. Asumsi tersebut dirumuskan berdasarkan pada pokok-pokok pikiran yang bertalian dengan:
a. keyakinan tentang masyarakat pendidikan, dan belajar
b. pendangan tentang paranan guru dalam sistem instruksional
c. panjabaran ciri-ciri khusus dan berbaga hambatan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan program

Semua asumsi tersebut dirumuskan oleh desainer dengan berdiskusi bersama pihak yang memberikan sumbangan terhadap pengembangan program tersebut

lagkah kedua
Mengidentifikasi kompetensi kompetensi-kompetensi harus dijabarkan secara khusus, divalidasikan, dan dites dalam hubungan dengan keberhasilan belajar mengajar, yaitu sebagi berikut
a. menerjemahkan pelaaran yang telah menjadi sejumlah kompetensi yang tujuan tingkah lakunya harus dieliti kembali
b. pendekatan analisis tuga tugas yang harus dikerjakan
c. endekatan kebutuhan siswa disekolah berdasarkan ambisi, nilai dan perspektif para siswa
d. pendekatan kebutuhan masyarakat
e. pendekatan teorirtis yang disusun secara logis dan melalui pemikiran deduktif dalam kerangka ilmu tentang tingah laku manusia
f. pendekatan cluster yang disusn berdasaran program umum yang biasa berlalu berlangsung.

Langkah ketiga
Merumuskan tujuan-tujuan secara deskriptif. Kompetensi yang telah ditentukan selanjutnya dirumuskan lebih khusus lebih eksplisit menjadi tujuan-tujuan yang dapat damati dan dapat dukur berdasayrkan kriteri tertentu

Langkah keempat
Menentukan tingkat kriteria dan jenis assement berdasarkan kriteria tersebut dapat ditentukan keberhasilan tentang sejauh mana sesuatu tujuan telah tercapai .

Langkah kelima
Pengelompokkan dan penyusunan tujuan-tujuan pelajaran berdasarkan urutan psikologis untuk mencapai maksud-maksud pengajaran. Dalam hal ini perlu diperhatikan struktur isi pelajaran, lokasi, dan fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan macam-macam kegiatan dan kebutuan psikologis guru.

Langkah keenam
Mendesain strategi pengajaran. Penentuan strategi pangajaran didasarkan pada kompetensi-kompetnsi yang handak dikembangkan. Beberapa strategi dapat saja dirancang oleh guru misalnya ceramah, modul dan sebagainya.

Langkah ketujuh
Mengorganisasikan sistem kelas. Sistem pengelolaan yang ditentukan disesuaikan dengan berbagai alternatif kegiatan yang akan dilakukan seperti pengjaran pengajaran individual, care program pengajaran unit dan sebagainya.

Langkah kedelapan
Mencoba program. Tujuannya adalah untuk mentes efektivitas strategi pengjaran, kemantapan alat assement, efektifitas sistem pengelolaan kelas dan sebagainya.

Langkah kesembilan
Menilai desain pengajaran. Penilaian dilakukan terhadap aspek-aspek antara lain tujuan, tingkat kriteria assement, strategi pengajaran dan organisasi sistem peneglolaan.

Langkah kesepuluh
Memperbaiki kembali program. Berdasarkan umpan balik yang diperoleh melalui penilaian yang telah dilakukan sebelumnya, maka jika perlu dilakukan beberapa perbaikan dan perubahan.

Jadi kesepuluh langkah kerja ini merupakan suatu flow chart yang perlu untuk memperoleh suatu desain pengajaran yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
 Supardiman., dkk., 2010 Perencanaan Penddikan.Jakarta; Diadit Media
 Hamalik, Oemar.2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Bandung; Bumi Aksara

2 komentar: