Kamis, 18 Maret 2010

Metode penelitian psikologi belajar PAI

METODE PENELITIAN
PSIKOLOGI BELAJAR PAI***

Pada prinsipnya sama dengan met. penelitian
ilmu lainnya namun dalam bidang psikologi
ada beberapa metode yang sering digunakan

METODE PENELITIAN
PSIKOLOGI BELAJAR PAI
Quesioner / Angket
Eksperimen
Studi Kasus
Metode Klinis
Metode Observasi Naturalistik


TEORI-TEORI BELAJAR dalam
PSIKOLOGI

A.KONEKSIONISME
(Edward L. Thorndike)


Teori ini dirumuskan oleh Thorndike berdasarkan eksperimen pada seekor kucing yang diletakkan dalam puzzle box

TEORI BELAJAR:HUKUM PRIMER KONEKSIONISME
Hukum Latihan (the law of excercise) → Kegunaan (use) & Ketidakgunaan (disuse)
Hukum Pengaruh (the law of effect). Pengaruh yang menyenangkan akan semakin memperkuat hubungan S-R, dan sebaliknya
Hukum kesiapan (the law of readiness) → Fisiologis

B.CLASSICAL CONDITIONING
(Ivan P. Pavlov)


Teori ini dirumuskan berdasarkan eksperimen pada seekor anjing.
Eksperimen dilakukan untuk mempelajari proses pengeluaran air liur pada anjing. Anjing distimulasi dengan perlakuan yang sama (pemberian serbuk daging) secara berulang2 sampai akhirnya perilaku yang diinginkan dapat terbentuk.

TEORI BELAJAR
CLASSICAL CONDITIONING
Belajar: perubahan tingkah laku yg terus menerus yg timbul sbg akibat dr persyaratan yg dibiasakan.
Proses belajar m’cakup belajar yg sederhana & kompleks → belajar sederhana mrpkn dasar u/ belajar kompleks (belajar m’prioritaskan proses dibanding hasil→ S-R tipe S (koneksionisme: S-R tipe R)

3. OPERANT CONDITIONING
(Frederich B. Skinner)
Istilah conditioning menunjukkan pada pembiasaan dalam belajar dari Pavlov, tp itu bukan hal yang t’lalu penting
Istilah operant menunjukkan bahwa ketika diperoleh efek yang bagus (sebagaimana dalam koneksionisme Thorndike) maka harus segera disusul (operant) oleh suatu penguatan (reinforcement).

HUKUM BELAJAR
OPERANT CONDITIONING
Law of operant conditioning: Bila timbulnya perilaku operant diiringi oleh stimulus penguat maka kekuatan perilaku tsb akan meningkat.
Law of operant extinction: bila timbulnya p.l operant yang tdk diperkuat melalui proses conditioning TIDAK diiringi stimulus penguat maka kekuatan p.l tsb akan melemah bahkan musnah

SOCIAL LEARNING
(Albert Bandura)
Bandura memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri.


Prinsip dasar belajar: bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modelling).
Teori ini masih memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.

TEORI BELAJAR KOGNITIF: PIAGET
Menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif individu meliputi empat tahap yaitu:
(1) sensory motor
(2) pre operational
(3) concrete operational
(4) formal operational
belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.
Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.


IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN
Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu pendidik mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Pendidik harus membantu pesdik agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.

Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.

4. TEORI MEDAN
(Kurt Lewin)
Psikolog yang berpedoman pada medan kognitif menggunakan medan berupa dunia psikologis secara total di mana pribadi tinggal pada suatu waktu (psikologis masa lampau, sekarang, dan masa yg akan datang).

TEORI BELAJAR MEDAN
Teori ini menggambarkan bagaimana pribadi mendapatkan pengertian (wawasan) ttg dirinya sendiri dan alamnya
Teori ini memusatkan perhatiannya pada faktor psikologis pribadi (siswa) yg sdg belajar yg dinyatakan dalam bentuk konsep ‘life space’ (kebutuhan, tujuan, vektor, barrier, lingkungan psikologis dan pribadi dari individu itu).


5. TEORI GESTALT
(Wertheimer, Kohler, Koffka)
Teori ini berawal dr mslh pengamatan (Wertheimer & Kohler), kemudian di transfer ke mslh belajar (Koffka).
Mudah sukarnya masalah bergantung pada PENGAMATAN sso. Bila sso dapat mengamati permasalahan dg tepat ia akan mendapatkan pencerahan (insight).


HUKUM BELAJAR GESTALT
(Hukum Proses Pengamatan)
Prägnanz = momot (Jawa) / meaningfull : banyak isi & arti. Ini menunjukkan ttg berarahnya sgl kejadian yaitu berarah kepada prägnanz yaitu keadaan yg seimbang (gestalt yg baik).
Hukum tambahan (untuk memperkuat / membantu proses menjadi prägnanz), meliputi: proximity (keterdekatan), closure (ketertutupan), dan similiarity (kesamaan).

6. TEORI HUMANISTIK
(Abraham maslow)
Psikologi terlalu pesimis dalam memandang manusia yang memandang manusia hanya dari sisi negatif


BELAJAR (Maslow)
Belajar harus melibatkan keseluruhan pribadi peserta didik (intelektual, emosional, dan keterampilan)
Pembelajaran harus relevan dengan corak, kebutuhan, dan perkembangan peserta didik → adanya perbedaan individual

KEBUTUHAN MANUSIA
(Maslow)
Kebutuhan dasar: kebutuhan menyangkut hidup dan mati, bersifat faali/fisiologis. Misalnya makan, minum
Kebutuhan psikologis: kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, ingin dihargai
Kebutuhan meta: kebutuhan akan perkembangan seperti keadilan, keindahan, kreativitas, keteraturan, aktualisasi diri


7. TEORI HUMANISTIK
(Carl Rogers)
Self: ide, persepsi, perasaan, dll yg menimpa sso & mempengaruhi pandangan ttg dirinya
Pandangan sso ttg dirinya → self concept (SC)
Gambaran sempurna spt yg diinginkan → Ideal self (kapanpun, siapapun, bagaimanapun, tidak akan tercapai krn individu sll menginginkan yg lbh tinggi dan akan sll merasa kekurangan)

CLIENT CENTERED ROGERS
Teknik Client Centered:
Rapport: menciptakan kondisi aman & nyaman
Menerima klien ‘apa adanya’: tdk meng-evaluir dan tdk memberi penilaian (+ / - ) kpd klien
Shympatetic ears. Di sini konselor berperan sbg ‘mirror’ yaitu dg ‘repeat dan rephrase’


KONSEP BELAJAR 'CARL ROGERS'




Student-Centered Learning (1951):
1)Pendidik tidak bisa mengajar orang lain (pesdik), pendidik hanya bisa memfasilitasi belajarnya.
2)Seseorang akan belajar secara signifikan hanya pada hal-hal yang dapat memperkuat/menumbuhkan “self”nya
3)Manusia tidak bisa belajar kalau berada dibawah tekanan
4)Pendidikan akan membelajarkan peserta didik secara signifkan bila tidak ada tekanan terhadap peserta didik, dan adanya perbedaan persepsi/pendapat difasilitasi/diakomodir


***DOWLOADLANGSUNG DI KOMPUTER "KLIK" :
http://www.4shared.com/file/248589874/163c5e95/TeoriBelajarPsikologi.html
http://www.4shared.com/file/248589900/5fd2667c/PengertianPsibelPAI.html
http://www.4shared.com/file/248589924/6a89c0e7/RuangLingkupPsibelPAI.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar